Senin, 22 November 2021

Posyandu Sebagai Garda Terdepan Pencegahan Stunting

 




Istilah Stunting kini mulai pamiliar dikenal kalangan masayarakat terutama ibu hamil dan ibu yang memiliki balita, Stunting menunjukkan kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya tubuh pendek, stunting memiliki banyak dampak buruk untuk anak.

Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi merupakan faktor utama yang menyebabkan anak balita mengalami stunting. Berikut adalah peneyebab gizi buruk pada ibu hamil dan bayi yang masih sering ditemui seperti : pengetahuan ibu yang kurang memadai, infeksi berulang kali, sanitasi yang buruk, serta terbatasnya layanan kesehatan. 

Tidak dapat dipungkiri jika terjadi stunting pada anak/balita akan memberikan damfak seperti : kecerdasan anak di bawah rata - rata sehingga prestasinya belanajarnya tidak maksimal, sistem imun tubuh anak tidak baik sehingga anak mudah sakit, anak akan lebih tinggi beresiko menderita penyakit diabetes, penyakit jantung, stroke dan kanker. 

Lalu apa yang dapat dilakukan? 

Salah satu cara untuk menanggulanginya adalah melakukan monitoring kesehatan dan perkembangan balita melalui Program Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). 

Peran posyandu di tengah masyarakat sangatlah besar. Meski identik dengan bayi dan balita, kegiatan posyandu dan manfaatnya ternyata tidak hanya sebatas itu. Banyak program posyandu yang juga diperuntukkan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur.

Posyandu yang tersebar di berbagai wilayah di desa-desa menjadi garda terdepan dalam pencegahan stunting. Hal ini terbukti juga dengan adanya penurunan balita dengan kasus stunting di berbagai wilayah. Posyandi menjadi pelayanan kesehatan terdepan dari Pemerintah. Posyandu bisa menjangkau masyarakat secara langsung.  Selain itu, dengan program yang ada di posyandu para ibu-ibu bisa diberdayakan untuk selalu memperhatikan kesehatan anak dan keluarganya.

 

Salah satu keunggulan dari program-program yang ada di Posyandu adalah pemantauan rutin dari perkembangan balita, mulai dari usia 0 hingga 23 bulan yang terus dipantau dengan kartu sehat secara gratis. Dengan adanya kartu sehat, balita bisa dimonitor secara rutin oleh kader/petugas gizi/bidan di Posyandu dapat membantu mendeteksi bila ada kecurigaan ke arah stunting pada anak. Posyandu dapat mencegah anak terkena berbagai faktor risiko stunting melalui program-program yang diselenggarakan. Beberapa program posyandu sebagai upaya pencegahan stunting adalah POPM (Pemberian Obat Pencegahan Pasal) cacingan, penanggulangan diare, sanitasi dasar serta peningkatan gizi.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah melalui Pemerintah Desa yakni dengan mengelontorkan annggaran Dana Desa untuk mendukung Kegiatan Kesehatan di Desa.Sejalan dengan kebijakan yang telah ditetapkan bahwa Pemerintah secara berjenjang sesuai dengan kewenangannya, berkewajiban untuk memberdayakan dan mendorong peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan agar masyarakat hidup sehat. Salah satu upaya Pemerintah tersebut, dengan menetapkan prioritas penggunaan Dana Desa untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa khususnya bidang kesehatan.

Kegiatan Posyandu sudah menjadi kegiatan rutin tahuan Pemerintah Desa Catur, adapun kegiatan yang ditangguan dari Anggaran Pendapatan Belanja Desa Catur yakni semua kegiatan yang mencangkup kegiatan Posyandu yang dianggarkan melalui Anggaran Dana Desa, karena sesuai tujuan dilaksanakannya Posyandu untuk menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas. Membudayakan NKBS. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.












 

0 comments:

Posting Komentar